1. Pahami Alasan dan Bahaya Vape
    • Pahami kenapa kamu ingin berhenti: kesehatan, keuangan, atau karena pengaruh sosial.
    • Ketahui bahaya jangka panjang: gangguan paru, kerusakan jantung, risiko kecanduan nikotin, dll.

  2. Kurangi Secara Bertahap
    • Kurangi frekuensi harian: Misalnya dari 10 kali sehari jadi 8, lalu 5, dan seterusnya.
    • Turunkan kadar nikotin: Banyak cairan vape tersedia dalam berbagai level nikotin. Pilih kadar yang lebih rendah secara bertahap.

  3. Gunakan Pengganti yang Lebih Sehat
    • Permen bebas gula atau permen karet nikotin.
    • Aktivitas fisik ringan saat craving (jalan, minum air putih, peregangan).
    • Teknik pernapasan dalam untuk mengalihkan keinginan.

  4. Catat Kemajuan dan Pemicunya
    • Gunakan aplikasi atau catatan harian untuk melacak kapan kamu ingin nge-vape dan mengapa.
    • Kenali situasi pemicu (misalnya stres, nongkrong dengan teman yang vape) dan hindari jika bisa.

  5. Cari Dukungan
    • Ceritakan niat berhenti kepada keluarga atau teman.
    • Cari komunitas online yang sama-sama ingin berhenti vape.
    • Konsultasi ke dokter atau psikolog jika sulit lepas sendiri.

  6. Tetapkan Tujuan dan Beri Hadiah
    • Misalnya: “Dalam 30 hari saya akan berhenti sepenuhnya.”
    • Beri diri kamu hadiah setiap kali berhasil mengurangi—bukan dalam bentuk vape, tentunya.

  7. Siapkan Diri untuk Kambuh
    • Kalau kamu tergoda nge-vape lagi, jangan menyerah.
    • Kembalilah ke kebiasaan sehat dan pelajari apa yang menyebabkan kambuh.